Artikel Terkini

Kaidah Mempelajari Sirah (9)

KESEMBILAN: MEMBERIKAN HAK YANG TEPAT KEPADA RASULULLAH SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, TIDAK BERLEBIHAN DAN MENYIMPANG. Ada dua kelompok yang menyimpang dari sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan manhaj salaf dalam mempelajari sirah nabawiyah: Kelompok yang tidak memberikan hak Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana mestinya, misalnya dalam hal menghormati, menghargai dan mengagungkannya. Mereka mempelajari sirahnya seperti mempelajari biografi tokoh-tokoh …

Read More »

Kaidah Mempelajari Sirah (8)

KEDELAPAN: PERASAAN YANG TULUS. Termasuk prinsip dalam menulis dan mempelajari sirah nabawiyah adalah rasa cinta yang tulus terhadap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang menggambarkan hubungan yang hakiki secara lahir dan bathin dan turut hidup secara sungguh-sungguh bersama setiap kejadian sirah nabawiyah. [‘Adlwaa’ ‘ala dirasatis sirah’ yang ditulis oleh Asy Syaami hal 26]

Read More »

Kaidah Mempelajari Sirah (7)

KETUJUH: KONSISTEN DENGAN ISTILAH-ISTILAH SYAR’I. Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa membagi manusia menjadi tiga kelompok: mu’min, kafir dan munafiq –seperti yang dapat kita temukan pada awal surat Al Baqarah- Allah juga menjadikan manusia dalam dua kelompok wali-wali Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa dan wali-wali syetan. Maka harus konsisten dengan nama-nama tersebut dan tidak mengganti dengan nama-nama lain seperti (Islam) kiri dan kanan, …

Read More »

Kaidah Mempelajari Sirah (6)

KAIDAH KEENAM: MEMAHAMI BAHASA ARAB DAN SELUK BELUKNYA. Tulisan-tulisan pada zaman-zaman awal memiliki keistimewaan kekuatan susunan bahasa, keteraturan makna, keruntutan kata-katanya dan konsisten dengan susunan bahasa Arab dan madzhab-madzhabnya dalam memberikan penjelasan. [Abu Syahbah, As Sirah An Nabawiyah 1/26].

Read More »

Mengenal Universitas Islam Madinah (3)

II. Program Sarjana (Sl) dan Pascasarjana (Diploma Tinggi, S2, can S3) Pada saat pertama kali berdiri, Al Jaami’ah al Islamiyyah bil Madinah al Munawwarah atau Islamic University of Medina (IUM) hanya mempunyai satu fakultas, yaitu Fakultas Syariah. Dalam perkembangan berikutnya, didirikanlah fakultas-­fakultas lain, sehingga saat ini telah mencapai lima buah fakultas yaitu: 1)      Fakultas Syariah 2)      Fakultas Dakwah dan Ushuluddin …

Read More »