Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama Ahmad Kartono mengatakan, sampai sekarang tak ada satu pun jamaah haji Indonesia yang melontarkan protes apakah ibadah hajinya sempurna atau tidak.
“Ketiadaan protes tentang sempurna atau tidaknya dalam ritual haji, mencerminkan peran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) demikian maju,” ucapnya pada acara seminar “Tinjauan kritis pelayanan ibadah haji,” di Makkah, Selasa malam.
Namun di sisi lain, kata Kartono, peran KBIH pun amat besar sumbangannya dalam memberi pemahaman yang keliru terhadap jemaahnya. Contohnya, kata dia, memberi target 15 kali umroh selama berada di Mekkah, mendorong jemaah untuk berdemo meminta kenaikan selisih uang sisa pondokan, dan secara tak langsung mendorong naiknya angka kematian jemaah pada usia risiko tinggi. “Bayangkan kalau setiap jemaah ditargetkan harus 15 kali umrah,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Zainal Abidin Supi menilai, seminar yang untuk pertama kalinya dalam penyelenggaraan haji ini patut mendapat apresiasi. “Petugas haji harus memiliki sikap kritis. Mana hak jemaah, mana hak yang harus diberikan pemerintah Arab Saudi. Ada kejelasan sehingga dalam melaksanakan tugas, semua pemangku kepentingan bisa bekerja sinergis,” ucapnya.
Esensi dari seminar ini, kata Supi, dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan jemaah terhadap pelayanan yang diberikan petugas. Pengalaman bekerja pada masa lalu, jika memang relevan dapat dipadukan dengan kondisi dewasa ini. Kuota haji Indonesia tahun 2010 adalah 211.000 orang ditambah petugas sekitar 3500 orang.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/12/08/151250-tak-ada-protes-soal-kesempurnaan-ibadah-haji