Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama Goethe Institute menunjukkan kaum muda muslim cukup rendah dalam menjalankan kewajiban salat 5 waktu dan membaca Al Quran. Namun, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai konservatif.
Hal ini terungkap dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama Goethe Institute yang disampaikan Direktur LSI, Burhanudin Muhtadi, dalam jumpa pers di Goethe Institute, Jalan Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2011).
Survei bertema “Tata nilai, impian, cita-cita pemuda muslim di Asia Tenggara” ini diadakan di 33 provinsi di Indonesia dengan 1.496 responden yang berusia 15-25 tahun. Responden berpendidikan SD hingga perguruan tinggi. Survei dilakukan dengan wawancara langsung 18-26 November 2010.
Survei menunjukkan kaum muda Islam yang selalu menunaikan salat 5 waktu (28,7 persen), yang sering salat 5 waktu (30,2 persen), yang kadang-kadang salat 5 waktu (39,7 persen), yang tidak pernah salat 5 waktu (1,2 persen).
Kaum muda muslim yang selalu membaca Al Quran (10,8 persen), yang sering (27,5 persen), yang kadang-kadang (61,1 persen) dan yang tidak pernah (0,3 persen).
Kaum muda muslim yang selalu menjalankan ibadah puasa (59,6 persen), sering (30,7 persen), kadang-kadang (8,9 persen), tidak pernah (0,7 persen).
“Untuk yang selalu salat 5 waktu dan membaca Al Quran ternyata cukup rendah. Walau nilai-nilai konservatif masih dipegang tinggi di Indonesia,” papar Burhanudin.
Mengenai isu-isu liberal apakah pemuda muslim setuju atau tidak, menunjukkan kaum muda muslim tidak setuju minum-minuman keras (88 persen), yang setuju minum minuman keras sangat sedikit (10,8 persen).
Kaum muda muslim yang tidak setuju ganja 99,2 persen, dan hanya 0,4 persen yang setuju. Seks sebelum nikah yang tidak setuju 98,3 persen, dan yang setuju 1,4 persen, yang tidak setuju nonton film porno 95,7 persen dan 4,1 persen setuju. Tidak setuju dengan gay dan lesbian 98,9 persen dan 0,6 persen setuju. (aan/fay)
http://www.detiknews.com/read/2011/06/14/152950/1660063/10/lsi-minat-salat-baca-al-quran-kaum-muda-muslim-rendah