Home » Sejarah » Sirah Nabawiyah » Prinsip Belajar Sirah » Kaidah Mempelajari Sirah (3)

Kaidah Mempelajari Sirah (3)

PRINSIP KETIGA: MENEMPATKAN AL QUR`AN SEBAGAI SUMBER PERTAMA DALAM MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI SIRAH


Ada beberapa kelebihan dalam mempelajari sirah nabawiyah melalui al Qur`an, diantaranya:
– Mempelajari Al Qur`an adalah ibadah yang agung.
– Al Qur`an mencakup beberapa informasi rinci yang tidak terdapat pada sumber-sumber lain, seperti pada kejadian pernikahan Zainab –-radliyallaahu ‘anha-
– Informasi yang teliti dalam menceritakan kejadian dan pribadi, sampai-sampai menggambarkan gerakan hati, raut wajah, getaran jiwa. Ini adalah keistimewaan yang akan mengajak pembaca terbang ke alam nyata seakan-akan mengalami.
– Penekanan yang diberikan Al Qur`an terhadap beberapa kekhususan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam seperti keberadaan beliau sebagai manusia biasa, risalahnya yang diperuntukkan seluruh umat manusia dan jin serta beliau adalah penutup para nabi.
– Al Qur`an menghubungkan antara kejadian dan perjalanan hidupnya dengan aqidah dan iman terhadap qadla dan qadar.
– Penjelasan tentang hikmah dan akibat dari suatu kejadian. Ini adalah pelajaran pendidikan yang sangat dibutuhkan.
Dengan mempelajari sirah melalui Al Qur`an maka kejadian yang ada pada kisah akan berpindah dari satu zaman dan tempat tertentu menjadi pelajaran besar yang menyeluruh yang tidak dibatasi ruang dan waktu… dibaca sampai hari Qiamat.
Orang yang hidup dengan sirah melalui Al Qur`an –dan hadits yang shahih- akan merasa bahwa sirah bukan hanya sekedar rangkaian peristiwa, tetapi menjadi sesuatu yang menumbuhkan perasaan keimanannya terhadap orang-orang beriman dan keyakinannya terhadap sunnatullah.
Meski begitu pentingnya hal ini, namun masih belum mendapat perhatian yang layak.


* Materi ini pernah dipublikasikan oleh ustadz Ridwan Hamidi, Lc dalam berbagai kesempatan kajian sejak bulan Mei tahun 2001, antara lain di kajian rutin Yayasan al Hikmah Bandung, kajian umum yang diselenggarakan oleh Wahdah Islamiyah Bandung, kajian umum di Masjid Pogung Raya Yogyakarta dan beberapa tempat lain.

Check Also

Kaidah Mempelajari Sirah (7)

KETUJUH: KONSISTEN DENGAN ISTILAH-ISTILAH SYAR’I. Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa membagi manusia menjadi tiga kelompok: mu’min, …