Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin ditanya: Apakah Jin Mempunyai Pengaruh Kepada Manusia dan Bagaimana Cara Menjaga Diri Dari Pengaruh Jin Itu?
Jawaban:
Tidak diragukan lagi bahwa jin mempunyai pengaruh terhadap manusia dengan siksaan yang kadang bisa membunuh, misalnya jin menganiaya manusia dengan melemparnya dengan batu atau menakut-nakuti manusia dan sebagainya seperti yang dijelaskan oleh sunnah dan diperkuat oleh realitas. Dijelaskan dalam hadits bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam mengizinkan kepada salah seorang sahabatnya pulang ke rumah isterinya dalam satu peperangan—saya kira perang Khandaq—sahabat itu masih muda dan baru saja melangsungkan pernikahan. Ketika sampai di rumah tiba-tiba isterinya berada di depan pintu, lalu dia menolaknya. Isterinya berkata kepadanya, “Masuklah, lalu dia masuk ternyata dia adalah ular yang menjulur di atas kasur. Pada saat itu dia membawa tombak, lalu menusuknya dengan tombak itu hingga mati. Seketika itu –atau ketika ular mati- Maka mati pula lelaki itu dan tidak diketahui mana yang lebih dahulu mati, ular atau lelaki itu. Ketika berita itu sampai kepada Nabi Shallallahu Alahi wa Sallam beliau melarang untuk membunuh jin yang ada di rumah kecuali ular-ular berbisa dan ular-ular yang jahat.”
Ini merupakan dalil bahwa jin kadang memusuhi manusia dan mereka kadang juga mencelakai manusia seperti yang biasa terjadi dalam kenyataan. Berita-berita ini mutawatir sifatnya dan banyak jumlahnya bahwa manusia ketika berada di tempat yang angker, kadang dilempar dengan batu sedangkan dia tidak melihat ada manusia di tempat itu, kadang terdengar suara-suara lembut, seperti pohon yang tertiup angin dan sebagainya yang menakutkan dan menganiaya. Begitu juga kadang jin masuk ke dalam tubuh manusia, baik karena cinta atau karena untuk menyakiti atau karena sebab-sebab lain seperti yang difirmankan Allah, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (Al-Baqarah: 275). Dalam keadaan seperti ini kadang jin berbicara dari dalam jiwa manusia, menirukan orang yang membaca ayat-ayat Al-Qur’an kepadanya, dan kadang-kadang menantang orang yang membacakan Al-Qur’an kepadanya itu agar dia tidak kembali kepadanya dan sebagainya seperti yang diberitakan dalam hadits-hadits dan berita-berita yang menyebar di kalangan manusia. Dengan demikian, maka cara untuk menjaga dari kejahatan jin itu adalah membaca doa-doa yang dijelaskan di dalam sunah, sehingga dapat menjaga mereka darinya, seperti membaca ayat kursi, karena ayat kursi jika dibaca di malam hari, akan tetap di jaga oleh Allah dan tidak akan didekati oleh syetan hingga pagi.
Sumber: Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Fatawa arkaanil Islam atau Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, terj. Munirul Abidin, M.Ag. (Darul Falah 1426 H.), hlm 97 – 98.