oleh : Faishal bin Aly Al Ba’daany
Jawabnya, mari kita simak apa yang dituturkan oleh Ibn Hajar, “Tidak terdapat hadits shahih yang layak untuk dijadikan hujjah mengenai keutamaan bulan Rajab, berpuasa padanya, berpuasa dengan sesuatu tertentu (hari-hari tertentu) darinya ataupun melakukan shalat malam secara khusus padanya. Sudah ada orang yang terlebih dahulu memastikan akan hal ini dari padaku, yaitu Imam Abu Isma’il al-Harawy, al-Hâfizh. Kami meriwayatkan darinya dengan sanad yang shahih, demikian juga riwayat dari ulama selainnya.” (Lihat kitab Tabyin al-‘Ajab Fî Mâ Warada Fî Fadlli Rajab karya Ibn Hajar, h.6; as-Sunan wal al-Mubtada’ât karya asy-Syuqairy, h.125)
Beliau juga berkata, “Sedangkan mengenai hadits-hadits yang berbicara tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa padanya atau berpuasa dengan sesuatu darinya secara jelas, maka dapat dikategorikan kepada dua jenis; hadits-hadits yang lemah (Dla’îf) dan hadits-hadits palsu (Mawdlû’). Kami memaparkan hadits-hadits yang lemah tersebut dan kami isyarakan juga kepada hadits-hadits yang palsunya…”(Lihat Tabyîn, Ibid., h.8). Lalu beliau memaparkan satu per-satu hadits-hadits tersebut)
http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatanalisa&parent_id=153&parent_section=an010&idjudul=152