TATA CARA MENGERJAKAN SHALAT GERHANA
- Berniat (di dalam hati).
- Takbiratul ihram.
- Membaca do’a istiftah.
- Membaca ta’awudz dan Bismilaahirrahmaanirrahiim
- Membaca surat al Fatihah
- Membaca surat yang panjang. (Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata: “(panjangnya) kira-kira sepanjang surat al Baqarah.” [HR Bukhari, no. 1052 dan Muslim, no. 907])
- Mengeraskan semua bacaan di tersebut. [HR Bukhari, no. 1065 dan Muslim, no. 901]
- Bertakbir dan ruku’ (yang lama). Bisa dengan mengulang-ulang bacaan ruku’.
- Mengangkat kepala (bangkit) dari ruku’ sambil mengucapkan ’sami’allahu liman hamidah. Setelah berdiri tegak, membaca: Rabbana walakal hamdu’
10. Membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
11. Bertakbir dan ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih singkat dari ruku’ sebelumnya.
12. Mengangkat kepala (bangkit) dari ruku’ sambil mengucapkan ’sami’allahu liman hamidah. Setelah berdiri tegak, membaca: Rabbana walakal hamdu’
13. Bertakbir dan sujud yang panjangnya seperti lamanya ruku.’
14. Bertakbir dan mengangkat kepala dari sujud, kemudian duduk di antara dua sujud.
15. Bertakbir dan sujud yang panjangnya, namun tidak seperti lamanya sujud pertama.
16. Bertakbir dan bangkit lalu mengerjakan raka’at kedua. Kemudian mengerjakan shalat seperti pada raka’at pertama, yaitu dengan dua kali bacaan al Fatihah dan surat, dua kali ruku’ dan dua sujud. Hanya saja, bacaan al Fatihah dan surat, ruku’ dan sujud yang pertama, lebih lama daripada yang kedua.
17. Duduk tasyahhud dan bershalawat.
18. Mengakhiri shalat dengan dua salam.
(Disarikan dari beberapa sumber, antara lain: Sholaatul Mu’min Mafhuum wa Fadhaa’il wa Aadaab wa Anwaa’ wa Ahkam wa Kaifiyyah fii Dhau’il Kitab was Sunnah, oleh Sheikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani).