Senin, 04 April 2011
Negara-negara teluk yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) hari Ahad (03/4) menyatakan ketidaksukaannya atas tindakan Iran yang dinilai mencampuri urusan dalam regional mereka.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada akhir pertemuan luar biasa dewan menteri negara-negara Teluk di Riyadh yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Abdullah bin Zayed Al-Nahyan, GCC menolak campur tangan terus menerus Iran dalam urusan internal mereka.
Sebagaimana diketahui Iran baru-baru ini menyuruh Saudi menarik pasukannya yang ikut dalam pasukan gabungan negara Teluk di Bahrain.
“Saya menyarankan kepada para saudara di Iran untuk membaca dengan cermat piagam Gulf Cooperation Council sebelum mereka mencampuri urusan domestik dari negara-negara anggotanya,” kata Abdullah kepada media Kuwait Al-Qabas.
“GCC adalah kesatuan yang terintegrasi dan keamanannya menyeluruh. GCC bersatu saat melawan invasi Iraq ke Kuwait, maka seperti itu pula seharusnya jika menghadapi bahaya yang mengancam rakyatnya. Sikap GCC terhadap apa yang terjadi di Bahrain sangat jelas dan bisa diambil contoh. Dewan kami kuat dan contoh terbaik adalah bagaimana cara kami menyiapkan bantuan untuk mendukung Bahrain dan Oman.”
Riyadh, Manama dan Kuwait City, tiga dari enam ibukota anggota GCC, telah menyuarakan protesnya atas pernyataan Teheran yang mencampuri urusan negara-negara Teluk.
Bulan lalu Bahrain memanggil pulang duta besarnya untuk Iran, setelah Teheran mengecam pemerintah Bahrain atas caranya dalam menghadapi para demonstran.
Sebagaimana diketahui, gejolak yang terjadi di Bahrain dipicu oleh aksi protes kelompok Syi’ah Bahrain. Iran sebagai negara Syi’ah sepertinya tidak terima dengan tindakan pemerintah Bahrain yang berusaha meredam aksi protes tersebut. Padahal di negaranya sendiri, Iran bertindak keras menghabisi para demonstran anti-pemerintah yang menginginkan demokrasi di negara yang disetir oleh tokoh-tokoh agama Syi’ah itu.
Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menyebut aksi protes di Bahrain sebagai aksi sektarian, tidak sama dengan revolusi rakyat di Tunisia dan Mesir yang bertujuan menggulingkan penguasa diktator.*
http://hidayatullah.com/read/16206/04/04/2011/negara-teluk-kompak-peringatkan-iran.html